Penyalur tenaga kerja swasta
Di Jerman saat ini ada sekitar 3 juta orang yang tidak memiliki pekerjaan.
Ini bukan hanya nasib yang menyedihkan bagi mereka yang mengalaminya, tetapi juga bagi seluruh lapisan masyarakat. Negara harus membayar tunjangan sosial dan di waktu bersamaan kehilangan pemasukan pajak. Tetapi apakah Negara juga melakukan cukup banyak untuk membantu para pengangguran dan mengembalikan mereka ke dunia pekerjaan untuk memperoleh penghasilan sendiri? Tidak, menurut Lars Naundorf. Ia adalah salah satu penyalur tenaga kerja swasta tersukses di jerman. Anda bersama saya Widi legowo dalam Jerman Masa Kini.
Lars Naundorf mengatakan, ia type orang yang tidak mudah dijatuhkan. Ia selalu bangkit kembali dalam situasi seburuk apapun. Lars berusia 34 tahun. Ia mengenakan hem yang tersetrika dengan rapi, lengan digulung hingga ke siku. Rambutnya dipotong pendek dan ia memakai kaca mata. Jika ia berbicara, tangannya turut berbicara. Lars kini tengah berbincang dengan pegawainya yang melaporkan perkembangan terbaru.
Menawarkan perspektif baru dengan memberikan pekerjaan. Ini yang dilakukan Lars Naundorf. Baginya, pekerjaan berarti lebih dari sekedar sarana memperoleh penghasilan. Dulu ia juga pernah menjadi pengangguran. Ia sempat bekerja di toko elektronik, kemudian toko tersebut bangkrut dan Lars tidak punya apa-apa lagi. Tetapi ia tidak lantas putus asa. Ia lalu mendirikan perusahaan penyalur tenaga kerja di tahun 2002 di Gyera, sebuah kota di wilayah timur jerman, yang angka penganggurannya mencapai 20%. Teman-teman dan keluarganya menganggap usahanya tersebut tidak masuk akal.
Mereka tidak setuju. Mereka bilang, “ya ampun, kamu menggali lubang kuburan kamu sendiri. Kamu tidak bisa melakukannya. Di sinikan tidak ada pekerjaan.”
Tetapi Lars ingin membuktikan sebaliknya dan ia berhasil. Di tahun pertama 12 orang memperoleh pekerjaan melaluinya. Tahun berikutnya hampir 100 dan hingga sekarang ada 1500 orang yang berhasil bekerja berkat Lars. 80% di antaranya bahkan bisa bekerja secara tetap. Ia juga menemukan posisi bagi kasus yang pada awalnya terkesan tidak akan berhasil. Seperti pengrajin kayu yang berusia 63 tahun, yang di usianya sulit untuk menemukan pekerjaan lagi. Atau bagi seorang perempuan, yang semenjak Jerman bersatu 20 tahun yang lalu tidak pernah bekerja. Gaji terakhirnya masih dalam mata uang Jerman Timur. Menjelang tembok runtuh, ia hamil. Saat ia mau bekerja kembali setelah cuti melahirkan, perusahaan tempat ia bekerja tidak ada lagi. Semenjak itu ia tidak pernah bekerja. Lars Naundorf menemukan tempat untuknya di perusahaan pengiriman barang elektronik. Ia menambahkan, ia masih bisa membantu lebih banyak orang lagi kalau saja dibolehkan. Namun berdasarkan peraturan resmi, ia baru boleh mengurus para pengangguran jika mereka telah lebih dari 2 bulan tidak bekerja. Penugasan pencarian pekerjaanpun harus diperolehnya dari kantor tenaga kerja resmi Negara. Lars tidak boleh mencarikan pekerjaan bagi mereka yang tengah mengikuti pendidikan lanjutan, yang diberikan oleh kantor tenaga kerja Negara, karena status mereka dengan itu bukan lagi pengangguran.
Thank you so much. Termia kasih banyak atas terjemahkan.